Riset Prediksi Bitcoin Bisa Tembus US$1 Juta dalam 3 Tahun
Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar dan paling populer di dunia, kembali menjadi sorotan setelah sebuah riset terbaru memproyeksikan bahwa harganya berpotensi mencapai US$1 juta dalam waktu tiga tahun ke depan. Riset ini dilakukan oleh Murray A. Rudd dan Dennis Porter, yang mengungkapkan dua skenario berbeda yang dapat mendorong Bitcoin mencapai level harga yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Proyeksi ini tentu menimbulkan optimisme sekaligus skeptisisme di kalangan investor, mengingat volatilitas Bitcoin yang terkenal tinggi.
Skenario Pertama: Proyeksi Konservatif Menuju US$1 Juta pada 2028
Daam skenario pertama, Rudd dan Porter memproyeksikan bahwa Bitcoin dapat mencapai harga US$1 juta pada pertengahan tahun 2028. Proyeksi ini didasarkan pada asumsi tingkat penarikan harian Bitcoin sebesar 4.000 keping. Dengan jumlah pasokan Bitcoin yang tetap, yaitu 21 juta keping, penarikan yang konsisten akan mengurangi pasokan likuid di pasar. Hal ini dapat menciptakan tekanan permintaan yang lebih tinggi, sehingga mendorong harga naik secara signifikan.
Menurut riset tersebut, lonjakan harga yang lebih besar kemungkinan akan terjadi antara tahun 2029 hingga 2030. Hal ini disebabkan oleh guncangan pasokan yang semakin terasa seiring dengan berkurangnya jumlah Bitcoin yang tersedia untuk diperdagangkan. Dengan pasokan yang terbatas dan permintaan yang terus meningkat, harga Bitcoin diprediksi akan melambung tinggi.
Skenario Kedua: Proyeksi Bullish dengan Adopsi Institusional yang Agresif
Skenario kedua yang diungkapkan dalam riset ini lebih optimis dan bullish. Skenario ini mempertimbangkan peningkatan adopsi Bitcoin oleh institusi-institusi besar dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu faktor pendorong utama dalam skenario ini adalah pengumuman NASDAQ pada 13 Desember 2024, yang menyatakan bahwa MicroStrategy, perusahaan yang dikenal sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar, telah masuk dalam daftar indeks Nasdaq 100 (QQQ). Langkah ini dianggap sebagai pengakuan besar terhadap Bitcoin sebagai aset yang layak dipertimbangkan oleh investor institusional.
Selain itu, beberapa negara bagian di Amerika Serikat sedang menyusun rancangan undang-undang untuk membangun cadangan strategis Bitcoin. Rancangan undang-undang ini diharapkan mulai diajukan pada awal tahun 2025. Jika hal ini terwujud, maka akan menjadi langkah besar dalam mengintegrasikan Bitcoin ke dalam sistem keuangan tradisional. Adopsi oleh pemerintah dan institusi besar seperti ini dapat menjadi katalis utama untuk kenaikan harga Bitcoin.
Dalam skenario kedua ini, Rudd dan Porter memproyeksikan bahwa Bitcoin dapat mencapai harga US$1 juta pada awal tahun 2027, dengan asumsi penarikan lebih dari 1.000 Bitcoin per hari dari pasokan likuid. Jika tingkat penarikan ini meningkat, harga Bitcoin bahkan diperkirakan dapat mencapai US$2 juta pada akhir tahun 2027 dan US$5 juta pada awal tahun 2031. Selain itu, Compound Annual Growth Rate (CAGR) Bitcoin dalam skenario ini diperkirakan bisa mencapai 40,2% jika 2.000 Bitcoin dihapus dari pasokan likuid setiap hari.
Perbandingan dengan CAGR Historis Bitcoin
Sebagai perbandingan, CAGR historis Bitcoin dalam 13 tahun terakhir tercatat sebesar 99,5%. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa sejak Bitcoin pertama kali diluncurkan pada tahun 2009. Meskipun CAGR yang diproyeksikan dalam skenario kedua (40,2%) lebih rendah dari CAGR historis, hal ini tidak mengurangi potensi Bitcoin untuk mencapai level harga yang sangat tinggi. Pertumbuhan yang lebih moderat ini justru dapat dianggap sebagai tanda bahwa Bitcoin semakin matang sebagai aset investasi.
Faktor-Faktor Pendukung Kenaikan Harga Bitcoin
Ada beberapa faktor yang dapat mendukung kenaikan harga Bitcoin seperti yang diproyeksikan dalam riset ini. Pertama, **pasokan tetap Bitcoin** yang hanya 21 juta keping membuatnya menjadi aset yang langka. Kelangkaan ini semakin terasa seiring dengan berkurangnya jumlah Bitcoin yang dapat ditambang, terutama setelah peristiwa halving yang terjadi setiap empat tahun sekali.
Kedua, adopsi institusional yang semakin meningkat. Perusahaan-perusahaan besar seperti MicroStrategy, Tesla, dan Square telah mengalokasikan sebagian dari portofolio mereka ke Bitcoin. Selain itu, lembaga keuangan tradisional seperti bank dan perusahaan asuransi juga mulai menawarkan layanan terkait Bitcoin kepada klien mereka. Adopsi oleh institusi-institusi besar ini tidak hanya meningkatkan permintaan, tetapi juga memberikan legitimasi lebih terhadap Bitcoin sebagai aset investasi.
Ketiga, regulasi yang semakin jelas. Meskipun regulasi sering dianggap sebagai tantangan bagi aset kripto, adanya kerangka hukum yang jelas justru dapat mendorong adopsi yang lebih luas. Regulasi yang baik dapat melindungi investor dan mengurangi risiko penipuan, sehingga membuat Bitcoin lebih menarik bagi investor retail maupun institusional.
Tantangan dan Risiko
Meskipun proyeksi ini sangat optimis, tidak dapat dipungkiri bahwa Bitcoin masih menghadapi berbagai tantangan dan risiko. Pertama, **volatilitas harga** yang tinggi. Bitcoin dikenal dengan fluktuasi harganya yang ekstrem, yang dapat membuat investor ragu untuk berinvestasi dalam jangka panjang.
Kedua, isu lingkungan. Proses penambangan Bitcoin membutuhkan energi yang sangat besar, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya terhadap lingkungan. Isu ini dapat memengaruhi persepsi publik dan kebijakan pemerintah terhadap Bitcoin.
Ketiga, persaingan dari aset kripto lain. Meskipun Bitcoin masih menjadi yang terdepan, aset kripto lain seperti Ethereum, Solana, dan Cardano terus berkembang dan menawarkan fitur-fitur yang lebih canggih. Persaingan ini dapat memengaruhi dominasi Bitcoin di pasar kripto.
Kesimpulan
Riset yang dilakukan oleh Murray A. Rudd dan Dennis Porter memberikan gambaran yang menarik tentang masa depan Bitcoin. Dengan dua skenario yang berbeda, riset ini menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai harga US$1 juta dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan. Faktor-faktor seperti pasokan tetap, adopsi institusional, dan regulasi yang jelas dapat menjadi pendorong utama kenaikan harga tersebut.
Namun, investor juga perlu menyadari berbagai tantangan dan risiko yang mungkin dihadapi. Volatilitas harga, isu lingkungan, dan persaingan dari aset kripto lain adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Secara keseluruhan, proyeksi ini menegaskan posisi Bitcoin sebagai aset yang terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap keuangan global. Apakah Bitcoin benar-benar akan mencapai US$1 juta dalam waktu dekat? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti: Bitcoin terus menjadi aset yang menarik perhatian dunia.